OLAHRAGA: Bukan Kekalahan Yang Ditangisi Simeone

Kekalahan di final Liga Champions tentu mengecewakan bagi pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. Tapi ada satu hal yang membuat sang pelatih merasa kekalahan itu sangat menyakitkan.

Atletico harus menguburkan mimpi nereka meraih trofi Liga Champions setelah kalah melalui adu penalti (5-3) lawan Real Madrid pada final di Stadion San Siro, Milan, Minggu (29/5) dini hari WIB. Ini adalah kegagalan kedua Los Rojiblancos dari lawan yang sama setelah final Liga Champions pada musim 2013/2014 lalu. Ketika itu mereka kalah 1-4 lewat perpanjangan waktu.

Ditanya kekalahan mana yang lebih menyakitkan, Simeone mengaku tidak tahu mana yang lebih menyesakkan. Menurut pelatih asal Argentina ini, yang paling membuatnya merasa terluka bukanlah kekalahan itu sendiri. Melainkan melihat para pendukung Atletico yang sangat sedih karena tim kesayangannya kalah. Padahal mereka sudah jauh-jauh datang dari Spanyol.

“Saya tak tahu kekalahan mana yang lebih menyakitkan. Yang sungguh menyakitkan bagi saya adalah melihat luka orang-orang yang telah membayar untuk datang ke sini,” ungkap Simeone dalam jumpa pers usai pertandingan.

“Saya merasa sedikit bertanggung jawab bahwa saya tak mampu memberikan apa yang mereka inginkan. Itulah yang sesungguhnya menyakitkan,” tambahnya.

Tapi, Simeone secara terbuka pula mengucapkan selamat untuk keberhasilan Real Madrid. Dia mengatakan tim besutan pelatih Zinedine Zidane tampil lebih bagus dibanding timnya. Dia mengaku timnya bermain buruk pada 20 menit pertama yang membuat Madrid bisa mencetak gol lewat sontekan Sergio Ramos di menit ke 15.

“Selamat untuk Real Madrid. Sekali lagi mereka superior atas kami, kali ini di adu penalti. Kami memulai dengan buruk. lalu kami menyusun diri dengan terorganisir sejak menit ke-20,” kata Simeone. “Di babak kedua kami tampil lebih bagus dan berhasil menyamakan kedudukan.”